Parlemen Afganistan Ingin Belajar dari DPR
Ketua DPR RI Marzuki Alie menyambut baik keinginan Parlemen Afganistan untuk datang ke Indonesia mempelajari demokrasi dan sistem keparlemenan yang sudah berkembang pesat di negara berpenduduk muslim terbesar di dunia ini. Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Afganistan Ghulam Sakhi Ghairat di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (10/8/12).
“Kami sangat terbuka dengan negara Afganistan. Dalam konteks parlemen silahkan yang mulia sampaikan ke Parlemen Afganistan bahwa DPR dan Indonesia bisa menjadi model bagi negara Islam yang menginginkan sistem demokrasi,” papar Marzuki. Ia juga mengucapkan selamat bertugas pada dubes yang baru saja memulai masa kerjanya di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan hubungan parlemen dua negara Ketua DPR menambahkan akan menyampaikan kepada Badan Kerjasama Parlemen – BKSAP untuk membentuk Group Kerjasama Bilateral Indonesia – Afganistan. Ia meyakini banyak yang dapat dipelajari parlemen Afganistan yang berusia masih sangat muda 7 tahun.
Sebelumnya Dubes Ghulam Sakhi menyebut Pimpinan Parlemen Afganistan telah memintanya membangun komunikasi dengan Pimpinan DPR. Mereka meyakini hubungan emosional sesama muslim akan dapat memperlanjar upaya peningkatan hubungan kedua negara.
Pada bagian lain ia juga mamaparkan walaupun belum memiliki hubungan ekonomi langsung ternyata produk Indonesia sudah banyak ditemukan di Afganistan. “Sekarang ini di Afganistan sudah banyak produk Indonesia seperti kertas, karet, ban, teh, produk elektronik. Tetapi semua datang dari negara ketiga,” jelasnya.
Ia berharap dengan kedatangan Presiden Afganistan ke Indonesia yang dijadwalkan tahun ini, bab baru hubungan kedua negara dapat diperbaiki termasuk hubungan perdagangan langsung. Peluang bisnis bagi pengusaha Indonesia menurutnya juga terbuka lebar karena negera yang baru bebas dari konflik ini kaya dengan potensi pertambangan seperti minyak bumi dan batu bara. (iky)/foto:iwan armanias/parle.